Pengaruh media sosial bagi remaja

Tulisan tentang pengaruh media sosial bagi kaum remaja sudah cukup banyak diulas dan diterbitkan, namun saya merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi bukan sebagai suatu kritik akan kehadiran media sosial tetapi berangkat dari sebuah kepedulian terhadap perkembangan remaja ditengah tantangan globalisasi. 


Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern. Hampir seluruh dimensi kehidupan manusia sudah dipengaruhi oleh media sosial, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Media sosial bukan hanya merupakan bagian dari gaya hidup, trending of life, tetapi sudah menjadi kebutuhan hidup saat ini, karena orang merasa tidak bisa hidup tanpa media sosial. Namun media sosial sebagai bagian dari teknologi dan berkembang pada jaman globalisasi, maka media sosial seperti teknologi pada umumnya selalu mempunyai dampak positif dan negatif dalam kehidupan manusia.

            Pengaruh media sosial ini menjadi lebih signifikan bagi kaum remaja, karena kaum remaja adalah pengguna dan pengakses terbesar dari media sosial saat ini. Remaja masa kini adalah pengguna aktif dari media sosial, seperti facebook, twitter atau instagram. Berdasarkan hasil penelitian We Are Social “Digital Around The World 2019 menyatakan bahwa 90% dari remaja menggunakan internet secara reguler dan 70% di antaranya memiliki setidaknya satu profil di media sosial.  Dari data ini terlihat bahwa media sosial telah mempengaruhi, menentukan, dan mengubah kehidupan hampir seluruh remaja masa kini.

Media sosial berbeda dengan media tradisional, karena basis sistem media sosial adalah internet. Menurut Mark Hopkins (2008)  media sosial sebagai istilah yang tidak hanya menyangkut platform media baru tetapi juga menyiratkan dimasukkannya sistem seperti FriendFeed, Facebook, Twitter atau Instagram yang pada umumnya dianggap sebagai jejararing sosial. Idenya adalah bahwa berbagai platform media tersebut memiliki komponen sosial dan berperan sebagai media komunikasi publik.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan ciri-ciri media sosial adalah sebagai berikut:  Konten yang disampaikan dibagikan kepada banyak orang, isi pesan muncul tanpa penghambat, konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat maupun dijadwalkan, pengguna   medsos adalah   kreator   dan   aktor   yang   memungkinkan   dirinya   untuk beraktualisasi diri, alam  konten  medsos  terdapat  sejumlah  aspek  fungsional  seperti  identitas,  percakapan (interaksi), berbagi  (sharing),  kehadiran  (eksis),  hubungan  (relasi),  reputasi  (status)  dan kelompok (group).

            Media sosial sudah menjadi bagian integral dalam kehidupan manusia modern. Media sosial bahkan mempengaruhi perilaku, hubungan sosial, dan kesehatan mental. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tiba-tiba tidak bisa mengakses media sosial dalam jangka waktu tertentu bisa menimbulkan kecemasan kesepian, bahkan depresi. Hal ini disebabkan oleh Fear of Missing Out (FOMO) atau takut ketinggalan baik informasi maunpun trend terkini. (Kompas.com, Kamis 23 Mei 2019).

FOMO sendiri adalah efek kesehatan mental akibat secara terus menerus menggunakan media sosial. Kelompok manusia yang paling besar pengaruhnya oleh efek FOMO adalah remaja. Mengapa  remaja menjadi kelompok yang terdampak terbesar?

Remaja adalah orang sedang mencari identitas diri. Dalam pencaharian akan diri sejati ini, remaja butuh diakui keberadaan oleh orang lain. Maka semakin banyak teman-temannya, semakin sering bergaul bersama teman sebayanya, maka seorang remaja merasa semakin tinggi persepsi diri.  Oleh karena itu tidak mengherankan bila remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul.

Namun sebaliknya remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul. Hal inilah yang menyebabkan kaum remaja  menjadi pribadi  sangat aktif di media sosial ini dengan memposting apa yang dipikirkan dan rasakan, kegiatan,  bahkan sisi private dirinya yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman. Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan kenyataan hidup mereka yang sesungguhnya.

Di sisi lain, pribadi seorang manusia remaja digambarkan sebagai sosok pribadi yang labil dan rentan terhadap setiap perubahan. Hal ini ditandai dengan perilaku yang suka menoba-coba, bertindak atas dasar kemauan sendiri dan cendrung memberontak terhadap aturan yang sudah mapan.

Bagaimana pengaruh media sosial terhadap kehidupan dan kepribadi kaum remaja dapat dilihat dari sisi positif dan negatif  dari media sosial terhadap dunia kaum remaja.

Dampak Positif Media Sosial Bagi Kaum Remaja

  1. Fungsi media sosial sebagai media adalah tempat penyimpanan informasi. Berbeda dengan media tradisional, karena media sosial berbasis internet, maka sangat mudah menyebar melalui situs jaringan sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut.
  2. Media sosial adalah sebuah situs jaringan sosial. Hal  membuat remaja dapat menemukan dan melakukan pertemanan dengan orang dari berbagai belahan dunia mana pun dengan cepat, mudah, dan murah.
  3. Media sosial dapat menjadi penghubung dan penyambung tali kekeluargaan yang  memudahkan bagi orang yang memiliki sanak family yang jauh, jaringan sosial ini sangat bermanfaat dan berperan untuk mempertemukan kembali keluarga dan kerabat yang berada jauh dari kita, dan yang jauh dengan yang lama sudah tidak bertemu. Hal tersebut dapat dilakukan lewat media maya seperti video call.
  4. Di masa social dan phisycal distancing akibat covid-19 kehadiran media sosial mempermudah orang untuk menjual dan membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari di sosial media, online shop, pria dan wanita,hal tersebut sangatlah mudah dilakukan.  Hal ini memungkinkan para pengusaha kecil dapat mempromosikan produk dan jasanya tanpa mengeluarkan banyak biaya.
  5. Bagi pelajar dan mahasiswa  yang sedang belajar dan kuliah online, adanya media sosial ini sangat penting dan krusial dalam proses belajar mengajar.
  6.  Media sosial juga dapat menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan life skill karena orang dapat belajar secara otodidak melalui youtube dan lain-lain.

Dampak Negatif  Media Sosial Bagi Kaum Remaja

  1. Media sosial dapat menyebabkan autis tingkat dini, karena orang yang terlalu asyik dengan akun media sosialnya, kebanyakan menjadi susah untuk bersosialisasi dengan orang sekitar. Hal ini disebabkan, karena pengguna media sosila menjadi malas untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara nyata. Orang yang sangat aktif dalam dunia maya, malah bisa jadi begitu pendiam dalam kehidupan nyata.
  2. Media sosial dapat menyebabkan orang menjadi individualistis dan egois, karena orang yang kecanduan dengan media sosial, akan membuatnya lebih mementingkan diri sendiri.
  3. Media sosial dapat menurunkan konsentrasi dan produktiitas belajar, karena banyak waktu belajar tersetia untuk membuka situs, bermain game, dan lain-lain.
  4. Media sosial juga bisa menimbulkan terjadinya kejahatan, yang dikenal dengan istilah cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam, seperti cardinghackingcrackingphising, dan spamming.
  5. Media sosial menyuguhkan banyak situs-situs, termasuk juga situs-situs porno. Hal ini dapat membuat remaja tergoda untuk mencoba dan mempraktekkan apa yang mereka lihat dan tonton, sehingga kejahatan pornografi dan kekerasan banyak terjadi akhir-akhir ini sebagai efek dari media sosial.

            Setelah melihat dampak positif dan negatif dari media sosial terhadap kaum remaja, maka langkah berikutnya adalah bagaimana mengubah atau paling tidak mengurangi dampak negatif tersebut untuk mengambil dampak positif bagi perkembangan kaum muda.

            Remaja adalah manusia yang sedang bertumbuh kembang. Pada tahap ini, yaitu proses perkembangan menjadi proses filtrasi awal untuk menanamkan nilai-nilai tradisional atau dikenal sebagai nilai internal serta nilai-nilai modern yang disebut juga nilai ekternal dalam kehidupan kaum remaja. Menurut W. Stern dalam teori konvergensi bahwa perkembangan dan karakter  manusia dibentuk oleh sifat bawaan dan  lingkungan sekitarnya.( Prof Dr Bimo Walgito, , 2003, Psikologi SOSIAL ).

Berdasarkan pendapat ini dapat disimpulkan bahwa manusia itu dapat mengalami perubahan-perubahan sebagai akibat adanya perkembangan pada diri manusia. Sedangkan dalam perkembangan manusia itu, faktor pembawaan dan faktor lingkungan secara bersama-sama mempunyai peranan yang sama besarnya. Lingkungan sosial bagi tumbuh kembangnya  remaja saat ini yang dipengaruhi oleh teknologi, terutama media sosial tidak bisa ditolak kehadirannya. Namun remaja perlu diarahkan bagaimana menggunakan teknologi atau media sosial ke arah yang benar. Dalam teori belajar kognitif, seperti yang dikemukan oleh Thorndike dan Kohler, pembentukkan prilaku manusia itu dilakukan melalui belajar dan pengertian(insight).( Prof Dr. Bimo Walgito, 2010, Pengantar Psikologi Umum) .

Maksud belajar di sini adalah cara membiasakan remaja untuk berprilaku yang seharusnya. Misalnya dalam menggunakan teknologi, remaja perlu dibiasakan untuk menggunakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan  perkembangan mereka. Remaja tidak cukup hanya belajar dan dibiasakan dengan hal yang baik, tetapi remaja juga perlu diberi pengertian mengapa itu penting dan yang lain tidak penting. Nah dalam proses belajar tentang pengertian, remaja perlu memahami akan kebutuhan, arti atau makna, dan tujuan hidupnya supaya mereka tidak terjebak dalam dampak-dampak negatif dari media sosial.

Remaja perlu mengerti bahwa makna hidup itu bukan ditentukan oleh trend jaman, karena trend bersifat temporer, bisa hilang oleh sebuah perubahan. Namun makna hidup yang sesungguhnya hanya ditemukan dalam oleh diri sejati. Sedangkan diri  sejati menurut Abraham Maslow adalah aktualisasi diri (self actualization) (Stanley S. Atmadja, 2009, Making The GIANT Leap). Kebutuhan akan self actualization bisa diterjemahkan sebagai “rasa haus” untuk menemukan hidup sejati.

Data Penulis

Nama: Ana Mariana

Tempat Tinggal: Dusun Mungguk Bungkang, Desa Tebang Benua

Status: Pendidik di SDN 22 Tebang Benua

Comments